TRANSAKSI ANTARA PERUSAHAAN OBLIGASI
PENDAHULUAN
Obligasi merupakan surat utang jangka panjang yang diperjual belikan di pasar surat-surat berharga. Penjualan obligasi menimbulkan hubungan antara penerbit obligasi sebagai debitor dan pembeli obligasi yang bias disebut investor obligasi.
PEMBUKUAN PENERBIT OBLIGASI
Penjualan obligasi bagi penerbit menimbulkan hutang obligasi. Apabila harga penjualan diatas atau dibawah nilai normal, selisih harga jual dengan nilai nominal, itu disebut premi atau diskon, dan dijurnal sebagai berikut :
Kas xxx
Hutang obligasi xxx
Premi obligasi xxx
Apbila terjadi diskon :
Kas xxx
Diskon obligasi xxx
Hutang obligasi xxx
CONTOH
Pada tanggal 1 juli 2002 PT indi menerbitkan dan menjual obligasi 10 tahun nilai nominal RP 10 miliar dengan kurs penjualan 110 di pasar primer. Penjualan obligasi pada kurs 110 menunjukkan adaanya premi sebesar 10% dari harga nominal atau Rp 11 miliar. Pencatatan pada tanggal penjualan adalah :
Kas Rp 11.000.000.000
Hutang obligasi Rp10.000.000.000
Premi obligasi Rp 1.000.000.000
Atau dapat juga di jurnal sebagai berikut :
Kas Rp 11.000.000.000
Hutang obligasi RP 11.000.000.000
Dalam contoh soal diatas, karena pada tanggal penjualan penerbit yakin PT indi membukukan hutang obligasi Rp 11 miliar terdiri dari nilai nominal dan premi obligasi, maka premi obligasi diamortisasi selama 10 tahun. Amortisasi pertahun adalah Rp 1.000.000.000/10 tahun atau 100. juta per tahun. PT indi menerbitkan obligasi pada pertengahan tahun, sehingga premi obligasi utuk tahun 2002 diamortisasi setengah tahun atau Rp 50 juta dengan jurnal amortisasi pada akhir tahun (31 desember) sebagai berikut :
Prermi Obligasi Rp 50.000.000
Beban bunga Rp 50.000.000
Atau
Hutang obligasi Rp 50.000.000
Beban bungan Rp 50.000.000
Utuk kepentingan laporan keungan priode yang berakhir 31/12/2002 PT indi mencatat beban bunga yang harus dibayar 1 semester sebagai berikut :
Beban bunga (5% x 10 miliar) Rp 500.000.000
Hutang bunga Rp 500.000.000
Umur obligasi 10 tahun mengharuskan penerbit obligasi 10 tahun sejak tanggal penerbitan atau 1 juli 2012. pada saat obligasi membayar hutang obligasi sebesar nilai nominalanya atau Rp 10 miliar.
Amortisasi mengurangi beban bunga, sehingga total beban bunga PT indi per tahun adalah sebagai berikut :
Penerimaan bunga per tahun, 10% x Rp miliar Rp 1000.000.000
Amortisasi remi per tahun Rp (100.000.000 -
Beban bunga per tahun Rp 900.000.000
Pada tanggal 1 juli 2007 atau 5 Tahun dari tanggal penerbitan obligasi, premi hutang obligasi telah diamortisasi setengah dari premi pada awal penerbitan atau Rp500 juta, dengan demikian nilai buku hutang obligasi adalah :
Nilai nominal hutang obligasi Rp 10.000.000.000
Saldo premi (Rp 1 miliar - (Rp 100 juta x 5 tahun) Rp 500.000.000
Nilai buku hutang obligasi 1/7/2007 Rp 10.500.000.000
PEMBUKUAN INVESTOR OBLIGASI
Investor atau pembeli obligasi memiliki akun “ investasi dalam obligasi “ yang harus dicatat pada tanggal investasi atau pembeli obligasi terjadi, sebagia berikut :
Investasi dalam obligasi xxx
Kas xxx
Bagi investor obligasi nilai investasi dalam obligasi dicatat sebesar harga perolehan obligasi tersebut. Ada kalanya harga perolehan obligasi dari nilai nominal tetapi dapat pula lebih rendah dari nilai nominal. Misalkan PT anta membeli 30% obligasi PT indi di pasar sekunder pada tanggal 1 juli 2007 dengan harga Rp 2,95 miliar. Pencatatan yang akan dilakukan pada PT anta adalah sebagai sebagai berikut :
Investasi dalam obligasi Rp 2.950.000
Kas Rp 2.950.000
Investasi dalam obligasi memberikan pendapatan bunga bagi investor sesuai dengan nilai nominal obligasi yang dimiliki. PT anta akan mencatat penerimaan bunga per tahun Rp 300 juta (10% x 30% x Rp 10 Miliar) dalam dua kali penerimaan masing-masing Rp150 juta pada tanggal 1 juli dan 5 januari. Hak PT anta atas bunga yang diterima pada tahun 2007 adalah satu semester atau Rp150 juta karena investasi dalam obligasi pada pertengahan tahun. Pembukuan PT anta pertanggal 31 Desember 2007 mencatat piutang bunga sebagai berikut :
Piutang bunga Rp 150.000.000
Pendapatan bunga Rp 150.000.000
Selisih nilai investasi PT anta atas obligasi PT indi dengan nilai nominal pada tanggal perolehan adalah Rp50 juta dimana investasi dalam obligasi tercatat lebih kecil dari nilai nominal. Jurnal penyesuaian untuk tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Investasi dalam obligasi Rp 5000.000
Pendapatan bunga Rp5000.000
Penyesuaian nilai investasi Rp10 juta pertahun meningkatkan pendapatan bunga sehingga pendapatan bunga pertahun adalah sebagai berikut :
-Penerimaan bunga per tahun 10% x Rp 3 miliar Rp 300.000.000
-Penyesuaian Nilai investasi Rp 10.000.000
Total pendapatan bunga per tahun Rp 310.000.000
Pendapatan bunga PT anta tahun 2007 adalah Rp155 juta karena investasi dimulai 1 juli sehingga hak atas bunga juga untuk setengah tahun.
UNTUNG/RUGI KONSTRUKTIF DAN PENDAPATAN INVESTASI
Untung/rugi konstruktif merupakan salah satu komponen pendapatan investasi. Jumlah untung/rugi yang mempengaruhi pendapatan investasi induk perusahaan tergantung dari pihak penerbit atau penjual obligasi.
Karena kondisi menganggap hutangnya yang tebus dengan harga yang lebih rendah atau lebih tinggi.
Pembahasan selanjutnya menggunakan istilah obligasi antar perusahaan downstream apabila induk yang merupakan pihak penerbit dan sebagai invesrtor obligasi yang diterbitkan anak perusahaan.
Dengan adanya untung/rugi kontsruktip pendapatan investasi akan menjadi sebagai berikut :
Laba anak(+) xxx
Amartisasi undervalue(-) xxx
Amortisasi overvalue(+) xxx
Amortisasi intagible asset(-) xxx
Laba antarperusahaan ditunda(-) xxx
Laba antarperusahaan direalisasi(+) xxx
Untung/rugi kontruktif tahun berjalan (+/-) xxx
Amorisasi untung/rugi konstruktif(-/+) xxx
Pendapatan investasi xxx
Misalkan obligasi antar perusahaan PT indi dan PT anta adalah penjualan downstream. Dalam tahun 2007 PT anta(anak perusahaan yang sahamnya yang dikuasai 80% oleh PT indi) melaporkan laba sebesar Rp250 juta dan tidak ada selisih investasi dengan nilai buku kekayaan anak yang diperoleh, maka pendapatan investasi adalah sebagai berikut :
Laba anak(80% x Rp 250 juta) Rp 200.000.000
Keuntungan kontruktif Rp 150.000.000
Amortisasi keuntungan kontruktif (1/2 x Rp 30 juta) RP (15.000.000
Pendapatan investasi Rp 335.000.000
Apabila yang terjadi adalah penjualan upstream dimana PT indi merupakan pembeli atau investor obligasi yang diterbitkan PT anta. Maka perhitungan pendapatan investasi PT indi adalah sebagai berikut :
Laba anak (80% x Rp250 juta) Rp 200.000.000
Keuntungan kontruktif (Rp 150juta x 80%) Rp 120.000.000
Amortisasi keuntungan kontruktif (80% x Rp 30juta x 6/12) Rp (12.000.000
Pendapatan investasi Rp 303.000.000
DAMPAK UNTUNG/RUGI KONSTRUKTIF SETELAH TUHUN BERJALAN
Dalam kasus PT indi dan PT anta transaksi obligasi antar perusahaan akan mempengaruhi hubungan induk-anak hingga tanggal 1 juli 2012 atau saat obligasi jatuh tempo. Selama tahun tersebut pendapatan investasi dipengaruhi amortisasi untung/rugi konstruktif. Misalkan dalam tahun 2008 PT anta mengumumkan laba sebesar Rp300 juta, yakni dalam kasus penjualan downtsream, sehingga perndapatan investasi adalah sebagai berikut :
Laba anak(80% x Rp 300 juta) Rp 240.000.000
Amortisasi keuntungan konstruktif RP (30.000.000
Pendapatan investasi Rp 210.00.000
Apabila yang terjadi adalah penjualan up steram, maka pendapatan investasi dihitung sebagai berikut :
Laba anak (80% x Rp 300juta) Rp 240.000.000
Amortisasi keuntung konstruktif (80% x Rp 30 juta) Rp (24.000.000
Pendapatan investasi RP 216.000.000
OBLIGASI ANTARA PERUSAHAAN DALAM KERTAS KERJA KONSOLIDASI
- Akun antarperusahaan
Obligasi antarperusahaan menimbulkan antar perusahaan sehubungan dengan hutang obligasi pihak penerbit dan investasi dalam obligasi pihak pembeli atau investor obligasi yakni :
- akun “hutang obligasi” dan atau akun “premi/diskon obligasi” pihak penerbit dengan akun “ investasi dalam obligasi” pihak pembeli
- akun” beban bunga obligasi” pihak penerbit dengan akun” pendapatan bunga “ investor obligasi. Penjualan obligasi mengharuskan pihak penerbit membayar bunga atas hutang sebesar tingkat bunga yang tercantum dalam surat hutang obligasi tersebut
- akun” hutang bunga obligasi “ pihak penerbit dan akun” piuatang bunga obligasi”investor. Hutang piutang bunga obligasi hanya akan timbul apabila tanggal pembayaran bunga obligasi yang tercantum bukan jatuh pada tanggal laporan keungan.
Selama obligasi antara perusahaan belum jatuh tempo atau tidak dijual kepada
pihak eksternal, akun-akun diatas akan tetap ada. Kertas kerja konsolidasi harus mengeliminasi akun-akun yang terkait dalam hubungan induk-anak tersebut karena induk-anak adalah satu dari sudut pandang konsolidasi.
- kertas kerja –penjualan downstream
contoh : PT andika merupakan anak perusahaan PT indira yang sahamnya dikuasai 80%. Tidak ada selisih investasi dengan nilai buku pada taggal akusisi. Pada tanggal 1 oktober 2005 PT indira menerbit dan menjual obligasi 10 lembar @ Rp 100 juta 10 tahun dengan kurs 110, tingkat bunga 12% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap tanggal 1 januari dan 1 juli. Pada tanggal 1 oktober 2007 PT andika membeli obligasi PT indra sebanyak 4 lembar dengan total harga Rp 492 juta. Pada tahun 2007 PT andika mengumumkan laba sebesar Rp 2,56 miliar yang mencerminkan 80% kekayaan anak. Tanggal 30 desember PT andika mengumumkan dividen sebesar Rp 300 juta.
Pembukuaan PT indira
Pencatatan PT indira pada tahun 2007 sehubungan dengan hutang obligasi adalah sebagai berikut :
1/7 Bunga semester 1(6% x 1 miliar)
Beban bunga Rp60.000.000
Kas Rp 60.000.000
31/12 Pencatatan bunga semester II
Beban bunga Rp 60.000.000
Hutang bunga Rp 60.000.000
31/12 amortisasi diskon
Premi obligasi Rp 10.000.0000
Beban bunga Rp 10.000.000
Beban bunga obligasi PT indira pada tahun 2007 dengan demikian adalah :
-bunga yang harus dibayar 12% x Rp 1 miliar Rp 120.000.000
-amortisasi premi Rp 100 juta /10 tahun Rp (10.000.000
Beban bunga tahun 2007 RP 110.000.000
Sejak tanggal penerbitan obligasi tanggal 1 oktober 2005 hingga akhir tahun 2007 premi umur obligasi sudah 2 atau 3 bulan yakni Rp22.500.000 (2 yahun 3 bulan x Rp 10 juta per tahun) sehingga posisi hutang obligasi yang disajikan dalam neraca per 31 desember 2007 adalah sebagai berikut :
Nilai nominal Rp 1.000.000.000
Premi awal Rp 100.000.000
Amortisasi 2 3/12 x 10 juta Rp (22.500.000 Rp 77.500.000
Nilai buku per 1 oktober 2007 Rp 1.077.500.000
Pembukuan PT andika
Pembelian opligasi PT indira oleh PT andika menyebabkan timbulnya akan investasi dalam obligasi pada neraca PT andika pada tanggal 1 oktober 2007. selisih sebesar Rp 92 juta harus diamortisasi selama sisa umur obligasi yakni 8 tahun (PT andika membeli obligasi 2 tahun dari tanggal penerbitan) dengan amortisasi ini mengurangi pendapatan bunga PT andiaka setiap tahun sebesar Rp 11.500.000 pendapatan bunga satu tahun yang diperoleh PT andiaka adalah :
Penerimaan bunga 12% x Rp 400 juta Rp48.000.000
- penyesuaian untuk menurunkan nilai investasi Rp(11.500.000
Pendapatan bunga satu tahun Rp 36.500.000
PT andika membeli obligasi PT indira per tanggal 1 oktrober 2007, sehingga hak PT andika atas pendapatan bunga tahun 2007 hanya 3 bulan terhitung sejak tanggal 1 oktober. Jadi pendapatan bunga yang tercantum dalam laporan keungan PT andika tahun 2007 adalah Rp 9.125.000 (3/12 x Rp 36.500.000)
Pencatatan PT andika sehubungan dengan investasi dalam obligasi adalah sebagi berikut :
1/10 Perolehan obligasi
Investasi dalam obligasi Rp 492.000.000
Kas Rp 492.000.000
3/12 Pencatatan piuatang bunga 3 bulan
Piutang bunga (3/12 x 12% x 11,5 juta) Rp 12.000.000
Pendapatan bunga Rp 12.000.000
3/12 Amortisasi nilai investasi 3 bulan
Pendapatan bunga (3/12 x Rp 11,5 juta) Rp 2,875,000
Investasi dalam obligasi Rp 2,875,000
Penyesuaian nilai investasi dalam obligasi 3/12 x Rp 11.500.000untuk periode tahun 2007 menyebabkan nilai investasi dalam obligasi yang dimiliki PT andika turun sehingga investasi dalam obligasi per 31 desember 2007 menjadi
Investasi 1 oktober 2007 Rp 492.000.000
Penyesuai nilai investasi (3/12 x Rp 11.5 juta) Rp (2.875.000)
Investasi dalam obligasi 31 desember 2007 Rp 489.125.000
Komentar
Posting Komentar